Pages

Selasa, 09 Juli 2013

Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 6 Yang Perlu SEGERA Dicermati Materinya

Info terkait


Pagi tadi,salah satu orangtua SDN Polisi 4 membagi informasi bahwa semalam putrinya mempertanyakan maksud yang terkandung dalam wacana buku paket pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6  terbitan CV Graphia Buana halaman 55-60 yang berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala". Karena penasaran sang ibu segera mencermati  wacana yang dimaksud putrinya..Sang ibu yang juga berlatar belakang ilmu kependidikan dan seorang guru dibuat terperanjat membaca wacana yang disadur dari AkmalBlog tersebut. Sang ibu bingung menerangkan karena meskipun putrinya hobby membaca, tapi sejauh pantauan sang ibu  putrinya  tak pernah bersentuhan dengan tema bacaan semacam itu.Untuk itulah sang ibu berbagi informasi karena khawatir jangan-jangan hanya dia yang mempersepsikan isi wacana dalam buku yang disusun oleh Ade Khusnul dan M.Nur Arifin edisi cetakan pertama Maret 2013 tersebut tidak layak dibaca siswa-siswi  kelas 6.

Kebetulan penulis blog ini juga telah membeli buku tersebut untuk anak yang akan duduk di kelas 6 tahun ajaran 2013/2014 di salah satu kios buku musiman rujukan manajemen beberapa sekolah (SD) yang berada  di jalan Paledang  , samping toko peralatan olahraga Surya Sport,kira-kira 50 meter dari LP Paledang ,kecamatan Bogor Tengah sejak awal liburan minggu terakhir Juni 2013 .Karena didorong keingintahuan ,maka penulis blog pun buru-buru ke rumah dan membaca buku tersebut.Tapi selaku orangtua yang bukan berlatar belakang pendidikan dan tidak mengerti psikologi anak, maka penulis pun tidak bisa menyimpulkan apakah wacana dalam buku yang diterbitkan oleh penerbit yang beralamat di Jalan Tumenggung Wiradireja ,Tanah Baru, Bogor Utara Kota Bogor tersebut layak atau tidak dibaca siswa kelas 6, maka penulis memposting hal tersebut di blog ini untuk  minta pendapat pembaca yang mengerti .
(salah satu orangtua murid kelas 6, MY ) yushokia.08@gmail.com

Data Buku:
Judul : Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia, untuk SD MI kelas 6
Penyusun : Ade Khusnul dan M.Nur Arifin
Editor :Asep Setiawan
edisi :cetakan pertama Maret 2013
Penerbit : CV Graphia Buana
Alamat penerbit: Jalan Temanggung Wiradireja ,Tanah Baru, Bogor Utara ,Kota Bogor

Berikut adalah  kutipan dalam wacana halaman 55-60 yang membuat sang ibu terperanjat:

halaman tengah  57 - 60:
".....Beban yang berat membawanya untuk masuk lebih dalam ke bilik kamar yang hanya ditutupi oleh kain.Bilik itu bagian belakang dari sebuah warung remang-remang di pinggiran kota .Tempat dimana sekarang dia membanting tulang demi hidupnya dan keluarganya di sebuah kampung.Di dalam bilik itu sudah menunggu seorang laki-laki yang segera menyambutnya dengan sebuah pertanyaan.
"Dari mana asalmu ?"
"Panyuren, " jawab perempuan ,yang baru saja duduk di dalam kamar itu, singkat.



Gerakan perempuan itu terlihat masih kikuk .Benar seperti kata pemilik warung ini, dia ini pendatang baru !.Jakunnya bergerak turun naik melihat kemolekan perempuan itu.Hanya saja dia masih penasaran dengan nama kampung asal yang tadi disebut.

"Panyuren .Agaknya saya pernah ke sana .Kampung itu terletak dekat dengan hutan lebat bukan?".

“iya benar,” perempuan itu menjawab singkat dan terdengar ragu. Jangan-jangan lelaki di hadapannya pernah mengenal dirinya. Hal itu semakin menambah kekikukannya di depan lelaki itu. Sementara lelaki yang dikuatirkan mengenalnya itu rupanya asyik meneguk sejenis minuman beralkohol. Pada botol minuman itu, ada gambar seekor banteng yang tengah menanduk. Dia ingat pada orangtuanya yang punya dua ekor sapi. Ayahnya pernah bilang kalau nanti anak yang dilahirkannya sudah agak besar, akan dikenalkan dengan ternak dan hutan seperti kakeknya. Ah, rahasia. Kenapa harus begitu kelam?

Bertahun-tahun, seorang mandor penebangan kayu melihatnya sedang mandi di sebuah telaga. Akhirnya terjadilah peristiwa yang merenggut kegadisannya sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin di perutnya. Dia tadinya tidak bisa terima. Begitu lahir, bayi itu ditinggalkannya dengan kedua orangtuanya sementara dia lari ke kota. Kini dia sadar bahwa dia harus berbuat sesuatu untuk menghidupi anak yang pernah dikandungnya. Walau bagaimanapun dia adalah darah dagingnya. Dia ibu dari anak itu. Dari tempat paling hina di dunia ini, warung remang-remang tempat dia menjajakan badan, dia selalu diingatkan pada hal itu. Apapun. Apapun harus ia lakukan demi kehidupannya dan anak itu.

“Kamu cantik sekali. Marilah dekat kesini.”

Suara itu membuyarkan lamunannya. Pada awalnya dia tampak ragu untuk meladeni rayuan lelaki itu. Akan tetapi sebentar tadi, masa lalu yang kelam sudah menyeretnya pada sebuah kesadaran, dia ingin melupakan kepahitan hidupnya. Melupakan deritanya pada sosok lelaki yang menistakan dirinya, pada sosok jabang bayi yang meruak dari celah selangkangannya, pada kesadaran bahwa dia adalah perempuan yang sewaktu-waktu mudah dihempas oleh jerat nafsu.

Kali ini, dia membulatkan tekad untuk berkuasa sepenuhnya pada daya tubuhnya. Hanya itu yang dia punya. Hanya itu, Maka…

Bergairahlah lelakiku. Aku ingin sekali menyempurnakan keinginanmu.”

 
Lelaki itu tersenyum lebar. Dia mengulurkan segelas minuman pada perempuan itu yang segera disambut dan dituntaskan dalam satu tegukan. Mereka tenggelam dalam pelukan dan ciuman.

“Tunggu dulu. Aku ingat lesung pipit ini. Bagaimana bisa kau datang kemari?”

Dengan terpaksa, perempuan itu melepaskan erat pelukan, berjalan ke arah saklar untuk menyalakan lampu kamar. Dia ingin menegaskan wajah lelaki itu. Apakah memang dia mengenalnya?

“Tidak. Tidak. Aku tidak mengenalmu. Dan tidak juga ingin mengenalmu setelah pertemuan ini.” Begitu hatinya bergemuruh.

“Ya, Aku pun begitu. Tapi kau kukenali sebagai gadis yang berjalan menunduk ketika melewati kemah kami. Gadis yang cantiknya sering sekali Mandor Onih ceritakan. Gadis yang setiap malam kutangisi setelah kejadian itu.” Lelaki itu tiba-tiba mengisak. Tangannya menggapai seakan meminta perempuan itu mendekat dan memeluk dirinya. Dan ketika perempuan itu terengkuh olehnya, pada telinganya dia berbisik lirih.

“Gadis yang aku cintai.”


Ah, inikah cinta? Dia pun gemetar dalam pelukan lelaki itu. Seperti lampu di kamar yang berpijar, dia merasa terbakar sendirian.

“Kau punya anak?” Lelaki itu kembali bertanya. Mengangguk lemah, dia memejamkan mata. Dua butir air mata segara meluncur di atas pipinya yang keputihan oleh pupur.

“Anak Mandor Onih?”

Dia mengangguk lagi. Kali ini dia melepaskan pelukan lelaki itu. Lelaki itu kaget. Apakah dia menolak cintanya? Dipandangnya lekat mata sembab perempuan itu. Mata itu sudah berubah menyala. Ada sesuatu yang akan terjadi.

“Kita jadi tidak? Aku dan anakku perlu makan bukan rayuan!”

Senja itu, di sebuah lubang sarang, anak-anak serigala mengunyah rerumputan. Induknya belum juga pulang. Anak gembala yang lengan dan kakinya terluka karena gigitan serigala tertatih mengiring ternaknya ke kandang, dan perempuan yang adalah ibunya, di dalam kamar mengisak perlahan. Entah isak tangis senang hari ini dia mendapat uang dari langganan pertamanya, atau tangis kerinduan pada kampung halaman. Atau…



cover buku
halaman 55
halaman 56
halaman 57
halaman 58
halaman 59
halaman 60

627 komentar:

  1. Harusnya semua buku pelajaran disunting dulu oleh dinas pendidikan. Bagaimana moral anak negeri kalau buku pelajarannya seperti ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendidikan karakter yag diusung, eh ditusuk di depan..

      Hapus
  2. harus di tarik segera dr peredaran buku tersebut, di semua toko buku manapun, dan pihak sekolah harus melihat isi buku sebelum memutuskan akan mengambil buku yg akan digunakan oleh anak didiknya yg ditawarkan oleh penerbit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tarik dari peredaran dan tutup ijin penerbit..

      Hapus
    2. Sugiharno Setiawan10 Juli 2013 pukul 14.42

      Ini dia penulis stensilan porno mulai merambah dunia pendidikan. Penulisan bukan sekedar bisnis membuat cerita sembarangan. Bukan sekadar tender adu murah harga lalu yang termurah diambil padahal ngawur. Seleksi dulu dong.

      Hapus
    3. Mengapa buku seperti ini bisa di rekomendasi .

      Hapus
    4. Mengapa buku seperti ini bisa di rekomendasi .

      Hapus
    5. Jangan cuma penerbitnya, siapa yang beri proyek juga harus diusut.

      Hapus
  3. ini buku cabul alias porno sama sekali bukan bahan bacaan untuk anak sekolah dasar.

    BalasHapus
  4. Kasihan nasib generasi muda di Indonesia. Dibekali dg bacaan yang sangat jauh dr standar edukasi yg layak.

    BalasHapus
  5. astagfirullah aladzim....
    sereeeem amaaat ya...
    bisa-bisanya pihak sekolah dan apalgi pemerintah lalai..harusnya ini tidak pernah dan tidak boleh terjadi pada anak-anak kita, generasi penerus bangsa ini...
    ampunkanlah dosa-dosa kami dan pemimpin-pemimpin kami ya Allah...aamiin

    BalasHapus
  6. itu seperti asal comot cerpen untuk orang dewasa :(

    BalasHapus
  7. Innalillahi wa innailaihi rojiun.. :((

    BalasHapus
  8. Ngeri..gimana sih cara kerja org2 di penerbit dan penyunting buku begini? masa cerita begini dimasukkan ke buku pelajaran SD?

    BalasHapus
    Balasan
    1. seharusnya sekolah yg harus menjadi filter terhadap buku2 yang akan digunakan... jangan demi rupiah anak2 jadi korbannya...

      Hapus
    2. penerbit dodol duluan lah.. baru sekolah..

      Hapus
  9. ngeri banget kenapa bisa masuk di buku anak? :o

    BalasHapus
  10. Buku ini tidak layak pakai di SD, kenapa Tim Penilai Puskrbuk Kemendikbud meloloskan buku semacam ini? Perlu tinjau ulang agar buku ini tidak merusak moral anak didik kita.

    BalasHapus
  11. menghancurkan moral anak bangsa secara perlahan, harus ada tindakan supaya kejadian ini tidak terus berulang

    #jangan rusak moral anak bangsa dengan bacaan yang tidak pantas

    BalasHapus
  12. oalah...mau di bawa ke mana nasib tunas bangsa kita...
    masih SD sudah dijejali tulisan seperti itu.

    BalasHapus
  13. Ini adalah salah satu kelemahan penerapan kurikulum 2013 yang tergesa-gesa, yakni persiapan buku ajar yang juga "dipaksakan" rampung dlm waktu yang super singkat. Akibatnya, materi asal comot sana sini. Semakin ambruklah sistem pendidikan kita.
    Solusi konkritnya adalah harus ada pihak yang melaporkan buku ini ke Kemendikbud agar segera ditarik dari pendistribusian. Kerjasama dan komunikasi pihak sekolah dan orang tua menjadi hal yang perlu terus dijaga..
    Terima kasih infonya Mbak..

    BalasHapus
  14. Halah, kok bisa sih. Mirisss.. :(

    BalasHapus
  15. inilah kalau cuma ngejar royalti.

    BalasHapus
  16. waduh gawat banget tuh, cuma hal yang perlu kita sadari bahwa andaikan guru memang akan memakai buku untuk anak-anak, jangan sampai di sekolah langsung di bagikan saja, akan tetapi coba ibuk/bapak guru membacanya terlebih dahulu agar tidak ada yang dirugikan. lebih2 murid, apalagi murid SD.
    di sini terlihat bahwa banyak juga guru yang tidak membaca. maaf ya, kalau tersinggung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mbak, seharusnya dibaca sm gurunya dulu jangan asal dibagi

      Hapus
  17. nanti aka jadi generasi mesum....

    BalasHapus
  18. cerita orang dewasa masuk ke buku sd. Bukan salah materi ceritanya, salah siapa dong...

    BalasHapus
  19. wah ini bukan parah lagi...tapi super parah dan Innalillahi roji'un untuk yg telah mengesyahkan buku ini menjadi buku pedoman wajib... wah kenapa kebodohan demi kebodohan masih selalu menimpa para pendidik dan dunia pendidikan kita ya??? apakah suatu kesengajaan atau keteledoran??? knapa selalu berulang... bukankah suatu kebodohan lagi jika kita selalu terantuk pada kesalahan yang sama dan sejenis....

    BalasHapus
  20. may i say "iuuuuhhhh..." saya yg bukan anak SD saja jijik bacanya... kok boleh terbit sih? trus kok bukunya jadi referensi buku sekolah sih?? Sudah dibicarakan dg pihak sekolah belum?

    BalasHapus
  21. Cerita yang tidak jelas alurnya, tata bahasanya, pemilihan katanya, temanya, tujuan ditampilkannya cerita ini dalam buku pelajaran anak. Buku pelajaran harusnya mengandung unsur pendidikan sesuai usia. Usia SD belajar bahasa Indonesia tujuannya adalah mengenal susunan tata bahasa sesuai EYD, mengerti makna kalimat yang baik, mampu menggunakan dan menyusun kata2 berbahasa Indonesia yang baik, sopan, santun, sesuai budaya Indonesia.

    Guru adalah pengganti orang tua yg memberikan pendidikan yg baik bagi anak2 bangsa, yg bertanggungjawab terhadap terbentuknya pola pikir, moral dan karakter yg baik. Hal demikian bisa terjadi sepenuhnya kesalahan dan kecerobohan pihak sekolah. Ingatlah wahai para pahlawan tanpa tanda jasa, gelar ini meruopakan gelar kehormatan karena pekerjaan anda yg mulia. Masa depan anak bangsa ada di tangan anda. Karena sebagian besar waktu anak, banyak dilalui di sekolah. Pihak sekolah harus kembali kepada tujuan utama untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa yg bermoral baik dan berkarakter, bukan mengejar hal2 yg diluar itu demi keuntungan pihak sekolah.

    Salam.

    BalasHapus
  22. Buku ini mirip AL-KITAB, banyak ayat_ayat PORNO.... harus di SIMPAN dan DISEMBUNYIKAN jauH-jauh dari anak-anak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan ngomong sembarangan gan. Emang di agama agan diajarin menghina agama lain kayak gini?

      Hapus
    2. bener gan emg agama yg bgus cmn Islam ?? agama tuh banyak n tergantung pola pikir masing"

      Hapus
    3. Orang kaya gini yang harus dijauhkan dari anak-anak.. ga jauh beda sm yg nulis buku ini..

      Hapus
    4. saya muslim dan saya sngat tidak setuju dg komentar anda,apapun agamanya saya yakin semua mengajarkan tentang hidup berdampingan,maap klo mlenceng dr topik

      Hapus
    5. udah bulan puasa, mulut ente masih banyak setannya aje , gan...

      Hapus
    6. Hadeeeh...malu2in euy koment nya! Ky ga berpendidikan!

      Hapus
    7. Puasa bos, jangan bergunjing...
      Pun anda ga puasa, komentar anda itu sangat ga pantas.
      Kita membahas konten pornografi dalam buku anak SD, bukan komparasi kitab suci, tolong dibaca baik2 ya judul tulisan di atas.

      Hapus
    8. Gw org muslim,ikut malu... Kynya Mulutnya lbh jahat dr setan n penulis buku ini nih.. @boss randy ; org ky gt mana ada yg puasa,?? Kasian bgt dia..org paling suci kali yee..si mas Agung nih..ckck

      Hapus
    9. mohon dikoreksi komentar mas agung.
      kembali ke isi postingan ini, buku tersebut bukan lagi harus disimpan dan disembunyikan, tapi ditarik dari peredaran, dan izin penerbit dikaji ulang lagi.

      Hapus
    10. Sudah donk .. Yuuk, kembali ke Fokus lagi. Koment sarat SARA .. tinggalkan. So .. Solusi buku itu .. 'kembali' ke 'sistem'. Semoga ada Monitoring ulang, khususnya dari Diknas untuk para Penerbit yang buku"nya akan dijadikan referensi di sekolah" :-)

      Hapus
    11. Penyusun : Ade Khusnul dan M.Nur Arifin
      Editor :Asep Setiawan

      menurutmu mereka agama apa???
      mikir dulu dong sebelum ngomong.. dasar IQ tiarap..

      Hapus
    12. mengapa anda takut Mas Agung yang budiman dengan Al-Kitab, kok sama dengan setan takut akan terang dan suka akan kegelapan, dan mapunilah ya Tuhan akan ketidak tahuan-nya

      Hapus
    13. terlepas dari: nama bisa dipalsukan.

      tp yg pasti, editor, penulis & pencetak buku ini harus dijerat (melanggar pancasila, sila ke 2), UU pornografi, UU perlindungan anak, & diperberat- dengan fakta- memasukkan bahan bacaan semacam ini di buku pelajaran.

      #di eropa aja, hal2 semacam ini baru disiarkan di TV klo udah jam2 malam. Kok ini malah diindonesia, masuk di buku pelajaran pula.

      Hapus
    14. mancing mania, mantap!!

      Hapus
  23. proses dari tulisan penulis sampai jadi buku...sangatlah panjang...jika benar...
    ini sebuah perusakan moral generasi masa depan...

    BalasHapus
  24. Astaghfirullah, bagaimana bisa kasus buruk di dunia perbukuan terus terjadi. Ini bukan yang pertama, kedua, atau ketiga, meliankan sudah yang kesekian kalinya. Penulis, penerbit, pembaca buku, dan dinas pendidikan harus bersinergi mengawal buku-buku sehingga berkualitas dan laik baca. Jangan sampai kasus buku yang tidak laik baca terus saja terulang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. astagfirulloh saja tidak cukup mas irham. oknum2 terkait harus ditindak tegas & dihukum agar jera.

      Hapus
  25. isinya kok ngeri sekali ya ? bahkan untuk siswa setingkat SMA pun isi buku tersebut sangat sangat tidak etis.

    BalasHapus
  26. Sangat tidak layak.....!!!!!!
    Saya yakin penerbitan buku ini tidak melalui proses yang benar, atau orangnya yang TIDAK BERES......

    BalasHapus
  27. Sangat tidak layak.....!!!!!!
    Saya yakin penerbitan buku ini tidak melalui proses yang benar, atau orangnya yang TIDAK BERES......

    BalasHapus
  28. Sangat tidak layak.....!!!!!!
    Saya yakin penerbitan buku ini tidak melalui proses yang benar, atau orangnya yang TIDAK BERES......

    BalasHapus
  29. Sangat tidak layak.....!!!!!!
    Saya yakin penerbitan buku ini tidak melalui proses yang benar, atau orangnya yang TIDAK BERES......

    BalasHapus
  30. Sangat tidak layak.....!!!!!!
    Saya yakin penerbitan buku ini tidak melalui proses yang benar, atau orangnya yang TIDAK BERES......

    BalasHapus
  31. Sepertinya penulis asal browsing, nemu cerita di blog org, judulnya ttg binatang jadi dia sangka fabel kali ya. Tanpa baca lgsg copas. Tapi kemana bagian editornya, ngapain aja... innalillahi....

    BalasHapus
  32. Indikator kegagalan pemerintah kota bogor dalam bidang pendidikan. Kalau sdh seperti ini anak2 kita yg menjadi korban

    BalasHapus
  33. Indikator kegagalan pemerintah kota bogor dalam bidang pendidikan. Kalau sdh seperti ini anak2 kita yg menjadi korban

    BalasHapus
  34. Ckckck....speechless..

    BalasHapus
  35. itu ,umgkin disengaja utk menghancurkan masa depan bangsa indonesia.... aduh2...... semakin berat saja tugas pendidik utk membentuk moral anak2 dengan baik....

    BalasHapus
  36. parah bgt sih,pengarangnya payah,kyknya nih pengalaman si penulis deh ya,mending buat novel deh jgn buku pelajaran ga baik buat anak2 tau ga !!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  37. Apakah sebelum membeli dan siswa membeli guru tidak membaca dan meneliti isinya.

    Duh guru sekarang, dimana moralnya.

    BalasHapus
  38. innalillaahi...astaghfirulloh...sungguh buku yg harus dimusnahkan ini...sangat tidak mendidik dan merusak moral dan akhlak

    BalasHapus
  39. wadduhhh...koq smp bs terbit,,,,,gilla yg buat jg gila kalee????

    BalasHapus
  40. Astagfirullah.. cerita beginian di buku SD? bahkan untuk buku anak kuliahan pun saya rasa nggak pantas

    BalasHapus
  41. Coba tengok aturan tentang buku di Permen ini >> http://www.slideshare.net/masagoes82/pelarangan-penjualan-buku-permen-no-2-tahun-2008-pasal-11

    BalasHapus
    Balasan
    1. apa hubungannya dengan materi buku yg dibahas?

      Hapus
  42. Masyaallah....
    Bagaimana tanggapan petugas yang berwenang, ketika menemukan hal semacam ini ?
    Harus segera ditindak lanjuti.

    BalasHapus
  43. Mati aku...... seperti tidak ada wacana lain........

    BalasHapus
  44. ya ampuuun -____-

    BalasHapus
  45. Astaghfirullah... Kasihan anak-anak SD yang sudah membaca buku ini. Kepolosan mereka ternodai dengan cerita menjijikan ini. Harus segera ditindaklanjuti! Segera ditarik dari peredaran ini. Memalukan.

    BalasHapus
  46. apa penulisnya ga paham bahwa tulisannya ga pantas konsumsi untuk anak sekolah? editornya mana? buku tersebut harus segera di tarik dan di revisi

    BalasHapus
  47. yang bertanggung jawab adalah penerbit ama pihak sekolah..jangan nyalahin pemerintah.

    BalasHapus
  48. Astaghfirullaah 'aladziim.. :(
    #miris
    gimana sih editornya...?? Tulisan seperti ini dimasukkan ke buku bahasa Indonesia untuk anak SMA juga gak layak. Konon lagi anak SD.

    BalasHapus
  49. Yuk rame2 lapor ke Kemendikbud ...

    Call center : 177
    Telepon alternatif : 021 5703303
    SMS : 0811976929
    Email : pengaduan@kemdikbud.go.id
    Twitter : @Kemdikbud_RI
    Facebook : www.facebook.com/Kemdikbud.RI

    BalasHapus
  50. Jangankan untuk SD, untuk tingkat SMU pun belum pantas cerita itu untuk masuk dalam buku mata pelajaran. Mememang penghancuran generasi muda bangsa ini dilakukan sejak dini dari berbagai lini. Dan sayang pemerintah seakan tak peduli dan asyik dan terus berasyik ria dengan Partai dan para kroni. Seakan duit rakyat adalah uang kami. Hening cipta mulai !

    BalasHapus
  51. Selalu berulang masalah yang sama,karena sdh sering kita menddengar ttg ISI dari buku bacaan yang ada sekarang ini..apakah mmng penulisnya yang tidak punya wawasan dalam bidang pendidikan,sehingga membuat suatu cerita yang hanya pantas untuk novel,atau cerpen yang dikonsumsi org dewasa...bukankah yang dibutuhkan parapelajar adalah suatu artikel atau cerita yang mempunyai tata bahasa yg bagus,isi yang mendidik,dan sastra yang indah. Masih banyak hal menarik yang bisa disuguhkan kepada generasi muda kita,ttg alam,binatang,pariwisata dll..kalu dikemas dengan tatanan yang menarik pasti menarik juga untuk dibaca...

    BalasHapus
  52. Kemendikbud dan Penerbit ... kerja yang bener dooong !!!!! jangan mikir gaji 'n untungnya doang.... Guru2 yang memakai semua buku paket pelajaran tolong deh teliti dulu sebelum milih buku buat anak didiknya...tiap lembar diteliti... Anda kan mengajar dan mendidik yang benar bukan yang salah. Bisa nggak kami/orang tua mendapat jaminan pendidikan yang baik dari sekolah????!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. kemendikbudnya di sogok mahal kali biar bukunya bisa lolos...

      Hapus
  53. Beginilah kalau menentukan buku hanya berdasarkan besarnya bonus dan incentif tidak pernah memperhatikann kualitas dan mutu buku2 pendidikan, kalau buku bermutu dan berkualitas pasti tidak akan mampu memberikan discount yang besar karena proses pembuatannya memerlukan waktu dan pemikiran yang benar sebagai buku acuan pendidikan sehingga biayanya mahal, tapi kalau buku murahan asal comot dan bikin tanpa pemikiran yang jelas mengenai materi dan konsep pendidikan jadinya buku seperti itu. Ayo Budayakan memilih buku yang berkualitas dan baik kampayekan kita peduli terhadap anak2 Didik kita jangan peduli terhadap discount doang , Orang tua murid harus berani menyuarakan buku yang baik untuk anak didiknya.

    BalasHapus
  54. salah satu buku yang berbahaya untuk masa depan anak. semestinya setiap buku yang akan dijadikan refen pelajarn ataw bahkan buku pellajaran di telaah oleh semua pihak terutama guru.
    saya sering menemukan buku pelajaran yang tak layat jadi sumber karena isi (bacaan dan gambar ) yang tidak mendidik

    BalasHapus
  55. masih saja ada ya..
    astaghfirullah..

    BalasHapus
  56. sepertinya ini penggalan novel dewasa.
    tapi kenapa bisa masuk ke dalam buku pelajaran anak sd?
    parah..
    :'(

    BalasHapus
  57. sebenarnya sih kutipan cerita dalam buku itu tidak termasuk dalam cerita "stensilan" ataupun "tidak bermoral", tapi jelas memang bukan bahan bacaan anak SD. ada yang salah sama proses editing buku pelajaran ini

    BalasHapus
  58. cerita dewasa malah msk buku pelajaran!

    BalasHapus
  59. Astaghfirullah....yiukkkk rame2 kita kopas n kirim ke mendikbud dengan alamat yg diberikan tersebut.

    BalasHapus
  60. Audit kepala dinas pendidikan-nya, mengapa bisa sampai lolos kisah yang belum waktunya dibaca oleh anak SD.

    BalasHapus
  61. kog parah banget gitu sih..buat anak sd loh...!!!!

    BalasHapus
  62. ijin share ... guru2.. kalian pada kemanaaaaa....

    BalasHapus
  63. Gak pantas banget dibaca anak SD, Miriiiiss :(

    BalasHapus
  64. beginilah klo kurikulum hanya dimanfaatkan sebagai komoditas. fungsi mendidik sudah terabaikan. bila benar adanya kejadian ini harus segera ditarik buku ini dan ditarik mundur runutan distribusinya, supaya jelas siapa yg harus 'dijewer'. buat anak koq coba2 :(

    BalasHapus
  65. Duh, belum saatnya baca nak.

    BalasHapus
  66. Kalau dari dinas pendidikan tdk mampu memantau dan mengontrol buku2 pelajaran yg beredar, harusnya dari pihak sekolah yang teliti. Sblm langganan buku dr penerbit, dibaca dulu itu isinya! parah bgt!

    BalasHapus
  67. Ya Allah,, makanya bapak ibu guru yg terhormat, kalau mau pilih referensi buku pedoman mata pelajaran itu ya dibaca dengan seksama setiap lembar dari buku tersebut, jangan main asal pilih karena berdasarkan besarnya BONUS yg diberikan pihak penerbit!!
    Beginilah kalau segala sesuatu diukur dengan uang, diukur dengan keuntungan materi yg didapat.
    Malu saya menjadi bagian dr civitas pendidikan.

    BalasHapus
  68. Ini bukan mendidik malah merusak Moral...mestinya dinas pendidikan lbh cermat dan lebih teliti...

    BalasHapus
  69. miris sekali, bacaan yang kurang mendidik bagi anak2 usia sekolah dasar.

    BalasHapus
  70. Mungkin ada gerakan khusus yg sistematis utk memasukkan materi2 dewasa pd buku pelajaran anak-anak ... kenapa kejadian ini selalu terulang ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat.. ini bukan lagi kesalahan tanpa sengaja. mengingat kejadian ini bukan lah yg pertama. sepertinya ada kotoran dibalik batu, ingin menghancurkan bibit2 indonesia. pelakunya harus dihukum berat! bukan cm ditarik peredarannya!

      Hapus
  71. mau mengajarkan hal yang tidak-tidak pada anak-anak ya "OM"...
    dinas pendidikan harus meneliti semua buku-buku untuk para pelajar agar kejadian ini tidak terulang...?!

    BalasHapus
  72. ini pasti sama pengusungnya sama Coboy Junior, membuat anak2 kecil jadi mesum

    BalasHapus
  73. Parah banget...Penerbitnya sontoloyo gak di periksa dulu materinya

    BalasHapus
  74. TIDAK BERES....anak-anak ingusan dibere buku stensilan parna...BAKAR SAJA SEMUA BUKU ITU...MUSNAHKAN!!!

    BalasHapus
  75. Gak salah nih?! Narok tulisan begitu di buku anak sekolah kelas 6 sd?!
    Apakabar sama penyunting nya!
    Kenapa bukan cerita rakyat aja...beneran gak beres nih penerbit nya...sengaja mau bikin buku jd kayak stensilan!

    BalasHapus
  76. hukum penerbit dan penulisnya..

    BalasHapus
  77. masya Allah.........benar2 merusak penerus bangsa.....

    BalasHapus
  78. sangat tidak cocok menjadi buku paket kelas 6 sd.

    sepertinya kejadian ini sering berulang yah...

    harus segera dicari salahnya dimana nih, supaya tidak berulang lagi. dan lagi.

    BalasHapus
  79. astagfirullah..sungguh buku yg TIDAK pantas dibaca oleh anak sekolah!sedih sekali rasanya kalo hal ini dibiarkan seharusnya segera ditarik dari peredaran buku tsb dan sekolah dpt lbh bijaksana dan lbh pintar memilah buku yg layak utk siswanya bukan krn bisnis jdnya malah mengorbankan siswa.

    BalasHapus
  80. penulis dan penerbit hanya orientasi uang. orang macam ini harus di berangus. saran: semua buku mata pelajaran mestinya harus lulus sensor dari departemen pendidikan

    BalasHapus
  81. semua yang terlibat dalam pembuatan buku ini harus dihukum mati!!!


    BalasHapus
  82. anak-anak harus dilindungi dari hal-hal yang akan membuat cara berpikir dan bertindaknya di masa depan menjadi terganggu, menjadi anak yang terlalu cepat matang tidak pada waktunya.
    penulis ini harusnya dilaporkan ke polisi.
    karena sudah berpotensi menanamkan bibit-bibit pikiran tentang pemerkosaan dan prostitusi.atau jangan-jangan penulisnya pernah jadi keduanya.
    dasar orang gila..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju... harus diusut tuntas...!!
      (Titalina Jatim)

      Hapus
  83. ya ini lag INdonesia, kalo gak diajari korupsi ya diajari melacur. Ahmad Fatonah dan Maharani pasti kecilnya baca buku beginian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkakakkkk... benul bang

      Hapus
    2. Sebenarnya semua berawal dari pola asuh yang salah di lingkungan keluarga.

      Hapus
  84. bener2... keterlaluan, gak punya nurani yg bikin buku ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nurani Penerbit = Pundi-pundi di rekening bank.

      Hapus
  85. terbiasa nulis cerita dewasa kali tuh, kasihan anak2 qt jadinya.

    BalasHapus
  86. Potret Manajemen Kebijakan Pendidikan dibawah salah satu kementerian terkorup di Negeri Autopilot ini.

    BalasHapus
  87. ya ampun...itu buku pelajaran anak sd kelas 6 ? astaga...mmgnya departemen pendidikan ga sensor ? astaga.....mau jadi apa anak bangsa indonesia...kalo secara ga langsung yg ngerusak moral anak2 ini yah dr org2 yg buat buku pelajaran.....

    ternyata mmg lbh bagus jaman orde baru....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirisnya...Kementerian Pendidikan dipimpin oleh kader sebuah Ormas Islam terbesar di negeri autopilot ini.

      Hapus
  88. Yang nulis buku itu kurang ajar. Mencoreng para penulis buku yang benar-benar menjaga etika dan kelayakan kata/bahasa bagi para siswa. Saya berharap dia (penulis) secara jantan menyampaikan maaf. Begitu pula penerbitnya.

    BalasHapus
  89. wal iyya dzubillah... kok bisa buku seperti ini diterbitkan? memang tidak ada editor?? atau ada unsur kesengajaan?? saya, sebagai orangtua saja merinding membacanya.. bagaimana mungkin, bacaan seperti ini harus dinikmati oleh anak2 kelas 6 SD. edaan... bener2 stupid..

    BalasHapus
  90. beuh :(
    parah yang nulis, asal copas aja tuh
    belum diedit atau diliat lebih lanjut
    parah

    BalasHapus
  91. Gila banget nih buku. Gemana ceritanya ya bisa lolos??? ckckckck....

    BalasHapus
  92. ihhh ngeri banget ya...
    anakku sdh smp dan sma, dan untungnya nggak pernah nemu buku kaya gitu..
    Semoga cepat diambil tindakan dan penulisnya di black list

    BalasHapus
  93. Harusnya Penerbit itu harus di beri sangsi moral yang berat! Bisa Juga Kita himbau agar penerbit untuk menarik bukunya , dan KITA SEMUA berjanji tidak memakai SEMUA BUKU terbitan penerbit itu. Walaupun nantinya DI IMING-IMINGI discount besar-besaran.

    BalasHapus
  94. tak pantas diedarkan untuk SD. sudah sampai mana pelaporan ke sekolahnya hingga ke dinas pendidikan?

    BalasHapus
  95. prihatin sekaligus ngenes mendengar berita ini

    BalasHapus
  96. Penulisnya koq cabul amat yak?

    BalasHapus
  97. Ancur bangsa ini.. Bagaimana bisa buku rendahan ini bisa terbit. Sudah mulai banyak kasus yg seperti ini. Saya curiga, ada kelompok terorganisir yg memang sengaja ingin meracuni anak-anak sejak dini. Cara bertutur cerita tadi mengingatkan saya pada sejumlah novel bikinan PKI waktu jaman kemerdekaan dulu.

    BalasHapus
  98. selamat buat pemerintah yg lalai.

    BalasHapus
  99. sudah jelas ini bisa berakibat pada rusaknya moral anak-anak bangsa....mulai pengarang, penerbit dan semua pihak2 yang bertanggungjawab atas terbitnya buku bacaan tak layak untuk anak sekolah SD harus diusut tuntass...

    BalasHapus
  100. wasalam...
    Dunia pendidikan indonesia memang sudah bobrok, walaupun ada yang bagus, masih bisa dihitung dengan jari.
    Yang dicari adalah materi (uang), sudah berkurangnya idealisme di lingkungan pendidikan kita.

    ini hanya salah satu contoh saja.

    wasalam.

    BalasHapus
  101. tarik dari peredaran, tolong para pendidik agar lebih dapat menyortir kembali buku buku pelajaran buat anak anak sekolah

    BalasHapus
  102. Ini masalah besar! Bagaimana ini, Pak Menteri? Apa langkah Bapak menangani masalah besar ini?

    BalasHapus
  103. asal copas aja kali tuh buku

    BalasHapus
  104. Sampah banget, cerita begini jangan sampe ketangan generasi masa depan kita, say no to porn, karena sangat merusak mental. Sampah beginian tidak boleh ada di bangku pendidikan apapun, tk, sd, smp, smu, pt, apalagi sampai dikonsumsi umum (majalah, koran, online media), sangat sangat merusak moral bangsa.

    BalasHapus
  105. Astaghfirullah, bacaan yg dirujuk sama sekali bukan konsumsi anak usia SD. Saat ini mungkin di Indonesia banyak memproduksi buku-buku murah, tapi isinya juga memang kurang bisa dipertanggungjawabkan. Pemerintah harus melakukan tindakan, mengevaluasi penerbit2 yang menerbitkan buku-buku 'tembre'.

    BalasHapus
  106. menjadi daftar panjang catatan buram rusaknya sistem pendidikan negeri ini. Bagi pihak2 yg terkait harus diberi sangsi tegas, dinas pendidikan harus memberikan kontrol yg ekstra utk sebuah buku pelajaran yg akan diterbitkan. di daerah Pekanbaru, sbuah sekolah swasta yg kebetulan Kepseknya teman sy, meskipun setiap buku pelajaran telah diseleksi ketat, namun masih sj ad kasus hampir setiap tahunnya siswi yg hamil di luar nikah. Nah kalo materi pelajarannya spt buku tsb di atas, bagaimana lagi dampak terhadap siswa-siswinya?.

    BalasHapus
  107. Hah? kog bisa diterbitkan yang kayak gini?

    BalasHapus
  108. Harus segera ditindak tegas! cabut ijin usahanya.. dan pidanakan pelakunya. ini bukan lah sebuah kesalahan yg tidak disengaja.. sepertinya kasus seperti ini sudah sering terjadi pada buku2 pelajaran di indonesia. entah apa maksudnya, sperti sudah tersistem untuk menghancurkan bibit2 negara indonesia..

    BalasHapus
  109. Gimana ceritanya kok bisa gini? Ini harus cepet-cepet diselesaikan. Ngeri banget si baca gini.

    BalasHapus
  110. kalau butuh cerita anak, minta ke saya aja wes tak kasih gratis. daripada majang cerita kaya gitu di buku pelajaran untuk anak SD. terlalu...

    BalasHapus
  111. Patut diselidiki siapa yang memasukkannya ke dalam buku SD, mungkin ada tujuannya untuk merusak generasi muda Indonesia

    BalasHapus
  112. dasar gila! masa buku kaya gitu buat anak SD!

    BalasHapus
  113. Duid untuk bikin buku berkualitas dikentit, jadi maen asal tunjuk, ternyata pengarang stensilan yang terpilih. Tapi apakah yang bertanggung jawab mau bertanggung jawab? hihi

    BalasHapus
  114. Kementerian pendidikan sudah menerbitkan buku paket yang sudah dibiayai APBN, tinggal diunduh saja dari website, kalau mau dicetak, serahkan ke pemborong cetakan, gunakan dana BOS, bukannya malah dinas pendidikan atau sekolahan melakukan deal2 gelap dengan penerbit+percetakan buku untuk 'memperkosa BOS" supaya "anak"nya banyak.

    BalasHapus
  115. kita laporkan ke polisi saja mulai dari pengarang, penerbit hingga editornya ini.... kacau balau ini buku, dari dulu sering ada kasus seperti ini di buku2 pelajaran, namun tidak ada hukuman pidana sehingga para pengarang buku tidak jera.

    BalasHapus
  116. secara halus tapi pasti melalui buku pelajaran moral bangsa kita dihancurkan. salah satu cara memecah-belah bangsa dan negara kita tercinta..
    masih belum sadar jugakah kita?

    BalasHapus
  117. Seharusnya kasus semacam ini bisa dihindari kalau oknum pendidikan (guru di sekolah itu misalnya) lebih jeli lagi menyeleksi buku-buku pelajaran yang masuk. Karena toh mereka akan mempergunakan buku-paket-merangkap-stensilan tsb sebagai perantara belajar.

    BalasHapus
  118. Kayaknya penulis dn penerbitnya sengaja mau merusak moral ank2 kita, gak mungkin dia gak tau tulisannya tdk bermoral, orang macam apa dia cba! Apa anda rela ank2 kita jdi generasi bejad....
    ya hrs segera dicabut ijin terbitnya!

    BalasHapus
  119. Untuk setingkat sayapun yang sdh uzur, ketika membaca cuplikan buku itu bikin dada deg-degan, membangkitkan birahi(maaf).....

    BalasHapus
  120. Timbul pertanyaan...
    Apakah pihak terkait,mau mencermati setiap lembar dari sekian banyak buku..
    Atau pihak penerbit mengambil jalan pintas untuk itu..

    BalasHapus
  121. Timbul pertanyaan...
    Apakah pihak terkait,mau mencermati setiap lembar dari sekian banyak buku..
    Atau pihak penerbit mengambil jalan pintas untuk itu..

    BalasHapus
  122. Hancur hancur...dipidanakan aja sekalian inih

    BalasHapus
  123. inilah kenapa anak2 jaman sekarang dewasa sebelum waktunya, heran saya kenapa dengan semakin berkembangnya teknologi moral anak2 jaman sekarang semakin ga jelas

    BalasHapus
  124. Kalo menteri pendidikan nya orang Jepang pasti sudah mengundurkan diri bahkan bisa2 harakiri saking malu nya. Kalo disini, ya berkilah lempar kesalahan sana-sini.

    BalasHapus
  125. Terima kasih untuk Ade Khusnul, M.Nur Arifin dan penerbit. Dengan adanya buku yang kalian buat... kami menjadi sadar, bahwa tanggung jawab "mendidik" anak/sekolah itu tidaklah mudah. Semoga kami yang selama ini hanya bisa menyalahkan dan mengkambinghitamkan pihak lain.. menjadi sadar... 1 jari menunjuk 4 jari mengarah kepada diri sendiri... Konsekuensi logis tentunya akan kalian dapatkan.. sisanya kami yang melanjutkan.

    BalasHapus
  126. Kontrol pemerintah terhadap materi pendidikan semakin seenak jidat. Semakin gak peduli. Seolah-olah ini negeri nyusruk pun ya sudah, kehendak Illahi.

    Dan kalian, termasuk Anda, saya, kita semua, masih saja duduk di depan komputer, komentar panjang lebar tanpa menyelesaikan masalah ini, dengan membuat gebrakan, beri pemerintah shock therapy, HOI PEMERINTAH MELEK DONG!! SUDAH RUSAK NEGERI INI SAMPAI KE MATERI PENDIDIKAN DASAR JUGA SUDAH TERCEMAR POLA PIKIR YANG MESUM!!

    Masih duduk-duduk juga? Benar-benar negeri yang sudah tidak mau ditolong sama sekali.

    BalasHapus
  127. Astaghfirullah...ini bukan buku SD. melainkan cerita dewasa.

    semoga segera ditarik semua buku-bukunya dan mendapat hukuman bagi penerbit dan pengarang.

    BalasHapus
  128. sebaiknya agar kita semakin berhati2 dengan materi pelajaran anak2 disekolah memang perlu membaca terlebih dahulu buku2 yg akan mereka pelajari

    BalasHapus
  129. Penyusun : Ade Khusnul dan M.Nur Arifin
    Editor :Asep Setiawan
    WONG EDAN!

    BalasHapus
  130. Turut PRIHATIN, jangan-jangan yang membuat bukan GURU atau guru baru lulus kuliah yg nafsu birahinya masih menggebu-gebu (OTAK PORNO). SEGERA TARIK DARI PEREDARAN

    BalasHapus
  131. orang bilang jaman dulu orang terkekang kebebasannya,
    tapi nyatanya jaman dulu lebih baik.
    penyeragaman buku sekolah berdampak pada monitoring ketat pada konten buku.
    jaman sekarang, bacaan makin kacau, pengawasan orang dewasa makin ga ada. pantas generasi muda makin hancur.

    BalasHapus
  132. Saya kira bacaan itu tidak tepat untuk bacaan buku pelajaran kelas 6 SD. Isi bacaan sudah tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri yang membangun akhlak mulia. Isi bacaan juga sudah tidak sejalan dengan Kompetensi inti yang mencakup kecerdasan religi, akhlak mulia dan budi pekerti.
    Sebaiknya Dinas Pendidikan lebih cerdas dan menelaah lebih dalam sebelum menyebarkan buku ke sekolah-sekolah.

    BalasHapus
  133. Masalah yang serius, sekarang yang terpenting duit, moral dan akhlak dikesampingkan. Reformasi kembali kekehancuran moral.

    BalasHapus
  134. Tidak hanya vulgar, materi buku ini juga sepertinya dibajak dari blog ini: http://kumcer-dedy.blogspot.com/2007/09/anak-gembala-dan-induk-serigala.html

    Menyedihkan sekali. Harusnya penerbitan buku ajar ini yang dijadikan fokus pekerjaan kemendiknas, bukan malah sibuk membuat proyek kurikulum baru

    BalasHapus
    Balasan
    1. WADUH......... kemungkinan si pembajak ga baca cerita sampai akhir, dia cuma lihat judulnya saja. PAYOYEH..........

      Hapus
  135. ngakak.. XD
    gmn kagak jadi "tukang penghibur" klo udah besar nanti, masih kelas 6SD saja bacaannya vulgar abis cooyyy,,,

    BalasHapus
  136. wah mengerikan cerita yg membuat sahwat

    BalasHapus
  137. ni sang penulis bukunya dan yg approve ni buku gak pake otak semua ya ? buku beginian buat bacaan anak sd ???? mau jadi apa generasi kedepan bangsa ini ?

    BalasHapus
  138. astaghfirulloh.....rasanya kepala mau pecah dan dada jadi sesak sekali dengan berbagai kekhawatiran terhadap perkembanga anak-anak Indonesia jika buku bacaannya seperti itu!
    Tindak tegas semua yang terkait dengan penerbitan buku tersebut trutama pengarang, edgitor, penerbit dan pemberi rekomendasi buku ini layak sebagai bahan ajar SD.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari saya tiup dadanya bu biar ga sesak

      Hapus
  139. apresiasi luar biasa untuk orang tua yang tanggap dan sigap menanggapi hal semacam ini
    menjadi tugas orang tua, sekolah, guru, penulis, editor, penerbit, pejabat dan semua komponen pendidikan untuk memfilter apa yang akan diberikan pada siswa
    jangan hanya menjudge dan menyalahkan salah satunya
    semua komponen it harus kompak dan mau bekerja sama memberantas hal spt ini.
    tapi klo hanya saling menyudutkan, masalah tidak akan selesai
    yuk jadi orang tua yang peduli dan tanggap dengan pendidikan anak, klo ad yg keliru, laporkan pd sekolah/guru
    yuk jadi guru yang cerdas mempersiapkan siswa, kritis dan telitilah dalam memilih buku
    yuk jadi pejabat yang tidak hanya berkutat dengan kesibukan atas nama popularitas
    yuk jadi penulis, editor dan penerbit yang bisa mempertanggungjawabkan setiap tulisannya

    BalasHapus
  140. GILAAAAA..... itu buku pelajaran yang ceritanya diambil dari naskah stensilan yang sangat tidak layak dibaca anak SD... mau jadi apa anak-anak kita nanti..

    waktu aku SD sampai SMA kami menggunakan buku terbitan balai pustaka.. buku berkualitas.. harganya murah dan jelas sudah lulus sensor. kenapa sekarang tidak dikembalikan lagi pakai buku2 balai pustaka???

    BalasHapus
  141. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankannya.

    BalasHapus
  142. ini satu bukti bahwa pendidikan di indonesia diselenggarakan secara asal-asalan. yang penting uang. mau dibawa kemana pendidikan ini?

    BalasHapus
  143. Saya sebagai seorang komite sekolah... menanyakan kemana ahli pendidikan kita?. Apakah tidak ada kontrol dalam penulisan, dan bagian edit, kemana ? Semestinya seorang penulis sudah tau, dampak dari apa yang dibuat.

    BalasHapus
  144. Sebaiknya para penerbit buku pelajaran menyeleksi satu persatu cerita yang akan dimuat sebagai bahan pembelajaran terlebih dahulu. Cerita seperti yang sedang dibicarakan pada artikel diatas belum pantas untuk dikonsumsi oleh anak-anak dibawah umur.

    BalasHapus
  145. Perlu dibentuk badan pengedit buku2 sebelum diedarkan. SEGERA! Tak ada salahnya mengeluarkan uang lebih asalkan dipakai untuk yang bermanfaat dari pada merusak moral anak bangsa seperti ini.

    BalasHapus
  146. Saya salut, pihak komite sekolah memiliki blog seperti ini. Saya mau ikut urun pendapat.
    Pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah sekolah, yang berkewenangan untuk menentukan buku dan penerbit mana yang akan digunakan dlm PBM di sekolah. Saya sangat yakin, penerbit ini adalah perusahaan penerbit abal2, yang hanya beredar di Kabupaten dan Kota Bogor. Mereka biasanya mengutamakan keuntungan yang besar utk sekolah, sehingga pihak sekolah memilih buku mereka. Penerbit ini tidak spt penerbit besar yg sangat sering kita dengar namanya, bahkan saat saya masih sekolah di kampung, 30 th yll.

    (tentu kita belum lp, bbrp kasus serupa, pasti penerbitnya abal2, seperti "Maman dan istri simpanan").

    Saya ga heran kalo misalnya ada fakta bahwa Penerbit buku dalam tulisan ini (si pemiliknya) memang telah "menguasai" para Kepala Sekolah favorit di Kabupaten dan Kota Bogor, salah satunya ya sekolah ini.
    Saya pikir komite sekolah punya hak utk meminta pertanggungjawaban pihak sekolah, dalam hal ini tentunya Kepala Sekolah, sebagai pimpinan tertinggi di lembaga pendidikan tsb. Kalo perlu pihak yg lebih tinggi bs menindak dia, menunda atau bahkan membatalkan kenaikan pangkat dan promosinya, krn ini merusak moral anak bangsa. Komite sekolah jg bs menggugat kepala sekolahnya. Tanpa perlu sekolah tinggi, tentunya bapak ibu komite sekolah paham bahwa konten buku ini sangat bermasalah, apalagi jika dibaca oleh anak2 kita.
    Ke depan, mgkn komite sekolah perlu "mengawal" pemilihan buku yg digunakan di sekolah, misalnya menyiapkan waktu utk "dengar pendapat", atau sejenisnya dgn pihak sekolah, spy tidak kecolongan lagi.

    BalasHapus
  147. Wah ini bukan buku pelajaran bahasa Indonesia, tapi novel porno yang boleh dibaca oleh orang dewas yang sudah "mature".... kemana saja gurunya dan kepala sekolahnya, makanya jangan korupsi saja duong, malu lah dengan keluarga kalian

    BalasHapus
  148. ngeri saya membacanya..penulis dan penyunting buku itu benar-benar tak bermoral.....anak sd dipaksa berimajinasi liar...penegak hukum harus segera mengambil alih dan jerat dengan hukuman yang setimpal....

    BalasHapus
  149. Menurut saya, bacaan itu tidak pantas untuk anak2...Kalau anak2 dikasih bacaan seperti itu, bisa jadi anak2 yang laki-laki akan jadi hidung belang dan yang perempuan bisa jadi perek....hmmm.... sungguh mengerikan. Lebih baik kalau bacaan anak dalam pelajaran bahasa Indonesia diberi cerita rakyat yang ada unsur edukasinya...bukan cerita seperti itu.

    BalasHapus
  150. buku baru tapi tidak bermutu... gak pantes banget buat anak SD... gak malu apa si penulis tu... gak berpendidikan banget... :(

    BalasHapus
  151. kalo yang nulis ada di depan saya... dgn senang hati saya akan memberi bogem mentah ke arah tengkuknya, supa ia terbangun dari mimpi basahnya...

    BalasHapus
  152. Pihak sekolah jg harus bertanggung jawab.... milih buku kok asak-asalan, ga dibaca dulu isinya...
    Bapak dan Ibu guru dan bapak2 yang berwenang...tolong dong lebih teliti... kok gak introspeksi sih dari kejadian yang dulu, kasus "maman dan istri simpanan"

    menurut sy, ini kejahatan yg sudah terstruktur yang sengaja ingin merusak masa depan buah hati, penerus bangsa, dengan memanfaatkan kelemahan para pendidik kita....

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Bapak/Ibu ,Saudara/i dan adik-adik.Untuk melihat komentar lainnya, klik "Muat Yang Lain".