Sabtu, 06 November 2010

Rapat Komite dan Sekolah Tanggal 6 November 2010

"Idiih rapat melulu, ngabisin ngabisin waktu ".Meskipun bukanlah pilihan yang populer dan sepi, menjadi pengurus komite adalah juga sebuah pilihan ,karenanya harus siap dengan konsekuensi konsekuensinya.Perencanaan yang matang dan penyamaan persepsi dari team work adalah 50 persen dari keberhasilan
Berlangsung di ruang audio visual dari jam 11.00 - 15.30.Hadir pengurus Komite .Sementara dari 9 unsur guru,pengelola sanggar dan manajemen sekolah yang diundang via surat, termasuk kepala sekolah, hanya hadir satu orang yakni pak Taufik Hidayat S.Pd karena yang lain mengikuti kegiatan outing ke luar

Pengadaan Tool Lab.IPA ,Alat Peraga dan Alat kesenian tradisional
Bentuk pelayanan seperi apa yang akan diberikan kepada peserta didik atas pengadaan sarana sarana ini yang akan difasilitasi komite yang menggunakan dana sumbangan HSP orang tua murid.Bagaimana kondisi sarana kesenian dan tool Lab. IPA /alat peraga Polpat sekarang.Apa yang lebih urgen diperlukan untuk saat ini.Siapa koordinator dan maintenance sarana sarana ini

Penjajakan Kerjasama IT
Menghadirkan presentasi lanjutan dari calon rekanan Pesona Edu oleh ibu Nina De Graal
Apa blue print sekolah dalam pengembangan pembelajaran berbasis/berbantuan IT ?
Apa blue print sekolah dalam pengembangan skill IT guru dan optimalisasi sarana IT di Polpat? Apa yang bisa dibantu komite?.Sesuaikah benefit yang akan didapat peserta didik atas paket tawaran outsourcing jasa IT dengan investasi iuran yang akan dikeluarkan
Pengambilan keputusan akhir dalam realisasi rencana program sekolah yang berkonsekuensi kepada hayat /iuran orang tua harus di bawa ke forum rapat orang tua murid dan mengacu kepada kesepakatan orang tua murid

Support Visi Sekolah
Di samping didukung oleh berkah keberadaan sumber daya sarana prasarana pendidikan yang jauh memadai dan SDM guru yang ada, apakah yang bisa diberikan komite kepada sekolah dalam mewujudkan program aksi dari visi IPTEK dan IMTAQ yang digagas lembaga sekolah

Mengantisipasi Ekses Sanggar
(sampai saat ini telah mendaftar lebih dari 400-an peserta sanggar)
Niat baik dari penyelenggaraan sanggar adalah mengelaborasi sumberdaya sekolah baik SDM dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi orang tua atas layanan non kurikuler yang tidak terakomodir dalam layanan pembelajaran reguler.Walaupun pengelolaan sanggar adalah mandiri, tapi tetap bersentuhan dengan kepentingan sekolah sebagai satu kesatuan lembaga .Komite sekolah sebagai mitra dalam memberikan dukungan pun harus bisa memposisikan dirinya berimbang diantara unsur unsur yang ada di sekolah dan stake holder pendidikan, baik itu pengelola sanggar, lembaga sekolah, guru guru, peserta sanggar dan orang tua , yang semuanya berorientasi demi kelancaran dan kemajuan program yang sudah dan akan diselenggarakan,serta meminimalkan ekses yang muncul belakangan

Rencana Sebar Kuisioner Aspirasi orang Tua Atas Kebijakan Komite dan Sekolah
Dipandang perlu sebuah media yang mampu menyalurkan aspirasi aspirasi orang tua murid/ publik sebagai stake holder pendidikan yang tidak kalah penting perannya dan langsung merasakan layanan kependidikan sehari hari.Keengganan menampung dan menyikapi aspirasi orang tua akan berpotensi menjadikan aspirasi aspirasi tersebut menjadi konsumsi publik di luar keluarga besar SDN Polisi 4 Bogor, dan lama kelamaan akan menjatuhkan kewibawaan sekolah sebagai sebuah kesatuan lembaga dengan komite sekolah.Negara mendirikan Sekolah dan mengakomodir eksistensi komite sekolah sebagai lembaga mitra adalah sebagai perwujudan pelayanan negara kepada rakyatnya/orang tua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Bapak/Ibu ,Saudara/i dan adik-adik.Untuk melihat komentar lainnya, klik "Muat Yang Lain".