Sabtu, 13 Oktober 2012

Pembekalan Calon Pengurus Komite Sekolah SDN Polisi 4 Bogor Periode 2012-2016

Dalam rangka membangun silaturahmi dan pemahaman wawasan peran fungsi aktual komite sekolah kepada calon pengurus Komite Sekolah SDN Polisi 4 periode 2012-2016, maka panitia pemilihan pengurus komite sekolah menyelenggarakan acara pembekalan calon pengurus pada Sabtu pagi, 13 Oktober 2012 bertempat di ruang Multimedia SDN Polisi 4 Bogor
Acara pembekalan yang merupakan bagian dari tahapan mekanisme pemilihan pengurus komite sekolah ini dihadir oleh 15 0rang calon pengurus dari 21 orang calon pengurus yang ada.Sementara 6 calon pengurus lain berhalangan hadir karena ada keperluan mendadak ,tapi lewat telpon mereka tetap berkomitmen untuk menjalani tahapan pemilhan berikutnya dan bersedia menjadi pengurus komite. 

Sebagai pembuka ,penyaji materi kepala sekolah SDN Polisi 4 Bogor, Drs Taufan Hermawan M.Pd memaparkan visi misi SDN Polisi 4 Bogor berikut output dan outcome yang telah berhasil diraih.Kepala sekolah mengapresiasi peran serta orang tua murid SDN Polisi 4 melalui komite sekolah dalam memfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang sangat representatif dan dukungan program non fisik lainnya, sehingga mampu memperkuat, memperkaya dan mempercepat upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan di SDN Poisi 4.

Pada kesempatan tersebut, kepala sekolah yang juga merupakan ketua MKKS SD Kota Bogor ini mengakui bahwa perjalanan kemitraan sekolah dan komite sekolah di tengah perubahan kebijakan pendidikan sejak 3 tahun belakangan diwarnai dengan berbagai dinamika.Dinamika tesebut merupakan bagian yang terelakkan di tengah arus keterbukaan informasi .Merupakan sebuah kewajaran sekaligus tantangan bagi penyelenggara sekolah besar seperti SDN Polisi 4 untuk memenuhi harapan para warganya yang berlatar belakang dan pemahaman beragam. Tapi pada akhirnya berbagai dinamika tersebut tidak mematahkan semangat keluarga besar sekolah untuk berbuat selalu lebih baik.Karena kedepan ,tantangan memenuhi cita-cita pelayanan dan mutu pendidikan bukan semakin kurang, tapi semakin besar.

Sebagai penyaji utama, DR. Fri Suhara, SH. MH, anggota Dewan Pendidikan Kota Bogor ,bidang Pesekolahan mempresentasikan materi pembekalan berjudul “Membangun Kerja Bersama Sekolah dan Komite Sekolah dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MMBS)”.Dengan gestur rileksnya , sesepuh pendidikan Kota Bogor ini memaparkan sekilas tentang eksistensi komite sekolah .Tapi ketika sampai kepada penjelasan tentang fungsi monitoring , dosen IPB dan beberapa PTS yang juga dewan pakar ICMI ini dengan tegas menyarankan agar pelaksanaan peran komte sekolah yang satu ini tidak tepat dilakukan secara over acting.Karena dari pengalamannya menengahi perseteruan komite sekolah di beberapa sekolah, tak jarang sikap over acting semacam inilah yang menjadi pemicu ketidakharmonisan serta menghambat fokus program komite di sekolah.Selaku pribadi yang pernah dipercaya menjadi ketua komite sekolah di SMAN 1 Bogor dan SMAN 7 Bogor , Pak Fri berbagi kiat bahwa untuk mengoptimalkan peran fungsi komite, maka perkuat saja dulu peran supporting, dan seiring perjalanan waktu , peran fungsi yang lain juga akan tumbuh dan menguat. 

Menyikapi kebijakan pembiayaan pendidikan, pak Fri Suhara dengan sedikit ekstrim mengatakan bahwa mustahil pendidikan bermutu bisa tercapai kalau hanya mengandalkan pembiayan dari pemerintah ,apalagi begitu banyak permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara yang tak pernah tuntas sehingga mengurangi fokus pemerintah dalam memperbaiki mutu pendidikan di negeri ini .Pendidikan gratis untuk saat ini hanya mampu membiayai standar pelayanan minimum.Semangat MBS dan Sisdiknas tidak menutup peran serta masyarakat dalam membiayai pendidikan bermutu selama hal tersebut dikelola oleh komite sekolah dengan transparan , dan akuntabel.Sudah barang tentu, apapun pola penggalangan pembiayaan pendidikan kepada masyarakat harus tetap mempertimbangkan aspirasi dan batas wajar kemampuan masyarakat.Pilihannya sederhana; menyerahkan urusan pendidikan yang merupakan kebutuhan subtantif kehidupan manusia hanya kepada pemerintah dengan resiko ketidakpastian mutu ,serta dampak yang tak bisa diperbaiki ulang, atau berkonstribusi sesuai kemampuan yang bisa  menyemai harapan-harapan baru ? 

Sebagai penyaji berikutnya,Ketua Komite SDN Polisi 4 , Dr.Ir,Herry Purnomo ,M.Comp,berbagi pengalaman sepanjang 4 tahun kepemimpinannya di SDN Polisi 4.Pak Herry yang pernah mengalami 3 kali pergantian sekretaris sepanjang masa kepemimpinannya mengakui bahwa memang tidak mudah menjadi pemimpin komite sekolah yang bisa memuaskan segenap pemangku kepentingan di sekolah.Apalagi awal periode kepemimpinannya tahun 2008-2009 ,komite sekolah dihadapkan dengan masa transisi SDN Polisi 4 Bogor dari status Mandiri ke status sekolah gratis.Sepanjang masa transisi tersebut, sikap gamang dan beberapa gesekan internal muncul ,tapi tidak meluas, sehingga hubungan komite sekolah dengan manajemen sekolah tetap baik-baik saja sampai sekarangan .

Pak Herry ,peneliti senior di CIFOR yang cukup sering menjadi pemakalah di seminar luar negeri ini menambahkan bahwa sekolah gratis telah mengubah paradigma manajemen sekolah terhadapa keberadaan komite sekolah.Regulasi sekolah gratis membuka ruang bagi komite sekolah untuk berkreativitas , otonom mengelola program dan anggaran sendiri.Kemandirian menuntut tanggung jawab lebih.Pimpinan sekolah memfasilitasi ruang sekretariat.Bisa dikatakan, komite SDN Polisi 4 adalah satu-satunya Komite SD negeri yang memiliki sekretariat dan staf karyawan yang tetap aktif melayani sekolah dan orang tua sampai sekarang.

Tak dipungkiri ,masih ada kritik dan keluhan yang dialamatkan kepada komite sekolah sampai saat ini, tapi dosen IPB  dan calon Profesor ini mengajak segenap warga sekolah untuk berprinsip “less complaint, do more” ,sedikit komplain, banyak berbuat.Sepatutnya energi dan emosi yang tersita ketika komplain disalurkan untuk mengatasi hal-hal yang dikomplain tersebut.Terus terang komite sekolah memiliki keterbatasan personil ,waktu dan kewenangan untuk mengatasi semua hal dalam waktu singkat.Ada hal –hal yang menjadi domain sekolah yang tidak dapat begitu saja dicampuri oleh oleh komite sekolah.Komite sekolah dapat memberikan saran ,tapi pada akhirnya eksekusi kebijakan tetaplah menjadi domain sekolah. 

Setiap periode kepemimpinan komite selalu memberikan warisan bagi generasi berikutnya.Pekerjaan rumah yang masih tersisa tentu manjadi PR juga bagi periode kepemimpinan berikutnya untuk  dapat diperbaiki 

Pada kesempatan terakhir, M.Yusuf, mantan sekretaris komite sekolah awal 2009 – akhir 2010 menceritakan latar belakang yang memotivasinya memberdayakan sekolah dengan bergiat di komite sekolah; ikut merumuskan SK sumbangan sukarela dan  membantu mengklarifikasi kontroversi dan keraguan terhadap kebijakan dan program komite.Terjun langsung merealisasikan anggaran dalam wujud pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan melibatkan peran serta orang tua peduli lainnya.Merintis sistem transparansi laporan keuangan, ikut aktif meletakkan dasar-dasar sistim kesekretriatan komite ,merintis dan mengelola media sosial ,blog komite dll.

Pak Yusuf bercerita bahwa dirinya berusaha tidak membatasi dirinya dan apa adanya (nothing to lose) ikut memberdayakan sekolah tempat anaknya menempuh pendidikan,karena memberdayakan sekolah anaknya juga berarti memberdayakan pendidikan buat anaknya sendiri. Kalau memang dengan adanya sentuhan orang tua terhadap sekolah  mampu memberikan efek yang positif bagi pendidikan anak kita, sewajibnya kita coba dan lakukan.

Pada sesi  tanya jawab, beberapa  calon berkesempatan menyakan hal-hal terkait teknis pemilihan.Ketua Panitia Pemilihan, M.Yusuf  menyatakan bahwa panitia  konsisten menjalankan  mekanisme yang sudah disepakati sejak awal.Mekanisme pemilihan yang demokratis dan mengakomodasi pemungutan suara dari semua orang tua muird (tahapan berikutnya) dimaksudkan untuk  membangun rasa kepemilikan segenap warga sekolah terhadap komite sekolah yang akan terbentuk nanti
Pada kesempatan tersebut juga mencuat petanyaan dari calon pengurus tentang pola komunikasi dan kerjasama yang ada dalam komite  selama ini, serta beberapa persoalan yang masih menjadi pertanyaan orang tua.Untuk hal terkait komite, pak Herry Purnomo langsung mengklarifikasi ,dan para calon akhirnya paham.
Acara yang berlangsung lebih kurang 2,5 jam tersebut ditutup dengan  foto bersama.Tahapan berikutnya adalah sosialiasi profile calon, pemungutan suara, formatur, dan ditargetkan pengurus komite sekolah SDN Polisi 4 Bogor periode 2012-2016 sudah terbentuk paling lambat minggu pertama November 2012.
( M.Yusuf ) 
yushokia.08@gmail.comm



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Bapak/Ibu ,Saudara/i dan adik-adik.Untuk melihat komentar lainnya, klik "Muat Yang Lain".