Senin, 03 Desember 2012

Berkunjung ke SDN Wangunsari, Cihedeung,Pamoyanan, Bogor Selatan Kota Bogor: Sekolah Rusak di Kawasan Elite Bogor Nirwana Residence,Bakrie Land

SDN Wangunsari berlokasi di desa Wangunsari,Cihedeung, Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Kalau kita dari Empang,terus ikuti jalan Pahlawan,belok kanan di samping Sekolah Tunas Harapan, masuk menuju kompleks perumahan BNR (Bogor Nirwana Residence) .Setelah melewati The Jungle dan Rumah Air, belok kiri ke jalan kecil menuju Pamayonan searah rute angkot O4A jurusan Ramayana-Cihedeung.Tapi rute akhir angkot hanya 2 KM menjelang lokasi sekolah, berikutnya hanya ada jalan kecil yang bisa ditempuh dengan motor atau ojek . 

Di akhir jalan kecil tersebut, kita akan mendapati hamparan lahan kosong dan kelihatan gunung Salak dari kejauhan. Terus selusuri jalan tanah merah yang tidak rata dan lebih mirip pematang sawah ,nah dari kejauahan kita sudah bisa melihat atap sekolah tersebut.Jalan tanah yang sudah dibeli BNR ini akan sangat becek dan licin ketika hujan ,dan motor pun tak bisa jalan ke atas menuju lokasi SDN wangunsari dan terpaksa motor kepsek dan guru diparkir jauh dari sekolah. 

Setelah berjalan 5 menit,selanjutnya kita akan mendapati lapangan tanah merah yang dimanfaatkan sebagai lapangan bola, dan langsung berhadapan dengan pekarangan SDN Wangunsari .

SDN Wangunsari berada di tengah lahan milik BNR.Sekolah yang berdiri tahun 1984 ini ,awalnya memiliki lahan 5000 M2 hasil wakaf masyarakat desa Wangunsari .Tapi belakangan tanah sekolah hanya tersisa 1000 M2 ,sedangkan sisa 4000 M2 beralih kepemilikan kepada BNR, perumahan dibawah anak usaha Bakrie Land yang saham mayoritasnya dimiliki oleh konglomerat Aburizal Bakrie.Entah siapa yang menjual atau (oknum) yang bertransaksi sehingga tanah wakaf pendidikan tersebut beralih hak kepemilikan.Ironisnya lagi, lahan 1000 M2 tempat SDN Wangunsari berdiri sekarang pun belum mengantongi sertifikat hak milik,sehingga beresiko digusur atau berpindah kepemilikan kepada pihak lain di kemudian hari. 

Mengamati bangunan gedung sekolah sambil berdiri di halaman sekolah , selintas sekolah ini masih dalam kondisi layak,tapi ketika mengintip ruang demi ruang yang ada, kita dibuat terenyuh.Mungkin masih ada sekolah lain di pelosok-pelosok Indonesia yang kondisinya lebih parah daripada SDN Wangunsari, tapi kita jangan lupa bahwa lokasi SDN Wangunsari hanya 30 menit dari pusat Kota Bogor, dan dikepung oleh lahan rencana pengembangan kawasan perumahan elite BNR : 

Ada 5 ruang kelas, 3 diantaranya rusak parah, dinding melepuh.tapi syukurlah saat ini sedang ada proses perbaikan atap.Karena sedang perbaikan atap kelas, hanya dua kelas yang bisa dipakai .Kelas 1, 2 dan 3 masuk pagi, dimana murid kelas 2 dan 3 digabung dalam satu ruang kelas.Sedangkan kelas 4,5 dan 6 masuk siang, sama, murid kelas 4 dan 5 juga digabung belajar dalam satu ruang kelas . Tapi kondisi kelas saat kunjungan ini dilakukan masih jauh lebih baik, dibanding kondisi belajar beberapa bulan yang lalu, dimana murid kelas 6 terpaksa belajar di di bawah atap saung ukuran 3 x 4 meter ,terbuka ,beralas tanah , dengan 2 bangku memanjang dari beton semen, yang berada di depan pekarangan sekolah di lahan BNR , dengan keberadaan ngarai di sisi belakangnya. 

MCK belum layak dan masih terbengkalai .Tapi itu masih untung dibanding beberapa bulan sebelumnya, dimana para murid lebih memilih buang air besar di semak-semak pinggir ngarai samping kanan bangunan sekolah. 

Yang lebih ngenes , dan tidak juga ada solusinya dari pemerintah dan pihak yang berkepentingan sampai sekarang adalah, SDN Wangunsari belum pernah dialiri listrik.Salah satu alasannya adalah pemasangan lebih kurang 7-10 tiang listrik dari tiang terluar ke sekolah tidak mendapat ijin dari pemilik lahan, Bakrie Land karena ke depan Bakrie Land akan menggunakan lahan menuju sekolah dan semua lahan yang mengitari pekarangan SDN Wangunsaru untuk pengembangan kawasan BNR. 
Ccckkkk TERLALUUU !!!!.Ironis, ada fenomena kenestapaan palayanan pendidikan anak-anak penerus bangsa di desa Wangunsari di tengah kawasan perumahan elite BNR. 

Dari sisi ketenagaan, SDN Wangunsari memilki 3 guru PNS, 5 guru honorer, dan satu penjaga.Diantara 5 guru honorer yang ada saat ini pun, 2 adalah hasil usulan dan permintaan terbaru dari kepsek yang baru menjabat 1 bulan di SDN wangunsari, H.Ahmad Furqon S.Pd,M.Pd,yang jug

Sekolah yang terdiri dari 6 rombel dan dalam kondisi yang serba terbatas ini bertanggung jawab mendidik 160 murid, yang lebih dari 50 persennnya berasal dari keluarga (benar-benar ) tidak mampu. Sekolah ini adalah pilihan terakhir bagi orang tua sekitar desa Wangunsari menyekolahkan anak-anaknya setelah tidak diterima di dua sekolah lain yang lebih baik kondisinya karena keterbatasan daya tampung sekolah tersebut yakni, SDN Pamoyanan 2 dan SDN Ciranjang 

Hanya 70 persen dari lulusan sekolah ini yang melanjutkan ke SLTP (lho ,bukankah SLTP termasuk jejang pendidikan yang digratiskan pemerintah).dan hanya kurang dari 50 persen yang melanjutkan ke SLTA. Usut punya usut, ternyata selain faktor keterbatasan ekonomi, kesadaran akan arti penting pendidikan bagi orang tua peserta didik di SDN Wangunsari masih kurang , sehingga tingkat putus sekolah lulusan SDN ini masih di atas rata-rata putus sekolah Jawa Barat. Namun begitu, kepsek Ahmad Furqon tetap komitmen bahwa selama masa kepepimpinannya, dia akan berupaya sekuat tenaga untuk memperbaiki sekolah ini. 

Untuk tahap awal, sambil memperbaiki sarana sekolah, pak Furqon menggenjot perbaikan dalam KBM.Sambil berkelakar ,pak Furqon berkata" hadir 100 persen di saat hari belajar efektif, itu sudah prestasi yang bagus di sekolah ini ".Pak Furqon meyakini bahwa setiap anak punya potensi yang wajib dibangkitkan dan dikembangkan , setiap anak memiki rasa keingintahuan yang sama,tawa dan keriangan yang sama, dan itu tidak tergantung kepada status sosial keluarga dan dimana mereka bersekolah.Murid-murid SDN Wangunsari memliki nilai juang yang tinggi, pisik yang kuat dan suka olahraga. 

KEPALA SEKOLAH SDN WANGUNSARI, H.Ahmad Furqon S.Pd,M.Pd MEMOHON BANTUAN pemerintah ,swasta ,instansi ,pribadi ,dan semua pihak yang terpanggil nuraninya demi terlaksananya pelayanan pendidikan yang berkeadilan di negeri ini dengan memberikan dukungan,pemikiran dan sumbangan DANA untuk perbaikan dinding kelas yang melepuh dan beresiko retak dan runtuh, pintu dan jendela ,konblok lapangan, dan perbaikan sanitasi MCK,selasar dan pemagaran sekolah di SDN Wangunsari Cihedeung Bogor Selatan. 

Dengan kondisi SDN Wangunsari yang serba terbatas , mungkin pemerintah kota Bogor punya alasan tersendiri akhirnya mengangkat dan memutuskan penempatan kepala sekolah  seperti sosok pak Ahmad Furqon ke SDN Wangunsari . 

  • Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pakuan, 2004 Magister Manajemen Pendidikan, Pasca Sarjana Univ. Pakuan, 2007 (lulusan Terbaik Pasca sarjana,Cumlaude) 
  • Berbagai pelatihan di Bogor, Bandung, Jakarta, Perth (Australia), Penang (Malaysia) 
  • mantan guru honorer di SDN Wangunsari Bogor, mantan guru SD Bina Insani Bogor,mantan Guru dan Wakasek Kurikulum di SDN Polisi 4 Bogor 
  • Fasilitator Pendidikan tingkat propinsi dan nasional 
  • Menulis 16 item buku, dan sekaligus menjadi writer coordinator di penerbit Epsilon dan Genesindo, Bandung. 
  • Anggota tim pengembang Kurikulum Disdik Kota Bogor, pembina generasi muda, anggota Komunitas Matematika Nalaria Realistik-Bogor,
  • Penghargaan Juara I – Guru SD Berprestasi Tingkat Nasional (2006) 
  • Juara Harapan I Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional. 
  • Penerima Satya Lencana Pendidikan dari Presiden RI Tahun 2010 
  • Peringkat 1 Tes calon Guru PNS Kota Bogor tahun 2006 
  • Peringkat 1 Tes Pengangkatan Calon Kepala Sekolah diantara 85 Kepala Sekolah Kota Bogor Tahun 2012 
 SELAMAT BEKERJA DAN BERIBADAH PAK FURQON...... 

 Laporan dan Dokumentasi : Muhamad Yusuf

2 komentar:

  1. bogor adalah kota terpadat ke 5 di indonesia. pertama kali sy menginjakkan kaki d bogor kesan saya adalah kota yg padat, kotordan berantakan. cari sekolah susah utk murid pindahan krn kuota penuh. pasti krn penduduk yg padat. bbrp sekolah swasta dgn uang masuk mahal diatas 5 juta menempati lokasi perkampungan kumuh. kami sekeluarga sampe stress dn shock dgn kondisi bogor.
    ketika kami brkt dari malang jawa timur, tdk spt ini bogor yg kami bayangkan. masyarakat dn pemerintah hrs berjuang mewujudkan bogor yg lbh baik. maaf, mungkin hrs sering ke jatim. dsana relatif lbh bersih dan rapi. plg tidak kami org jatim tdk suka hidup bersama sampah. mhn disikapi positif tulisan sy ini, smg bogor yg lbh beriman drpd malang bisa mjd lbh baik. nyaman utk ditinggali. semangat ubah gaya hidup,, kebersihan a sbgn dr iman. ayo semangat!!

    BalasHapus
  2. kalo d jatim sd dgn kondisi spt berita tsb diatas mungkin hanya ada di pelosok yg nun jauh di mato... kalo msh di kota insyaAllah tdk ada. itu bkn hanya soal bakrie sy kira jg peran si pengkhianat yg menjual tanah wakaf dan pemerintah yg cuek.
    bogor ohh bogor... sayang banget liat kota ini. sy jg sedih wktu survey sekolah sy menemui mobil honda jazz yg mewah sdg parkir dn membuka sdkt pintunya utk membuang sampah!! omg... apa mrka tdk punya uang utk beli tempat sampah di mobil.??!! sy jg liat byk tps di bogor smpe jelang maghrib belum diambil.. wuihh bau dan taksedap dipandang. kalo di malang sblm dzuhur semua tps sdh bersih diangkut. tps diberi pagar nan bersih.... kawasan pemulung diberi tembok pembatas tinggi. jadi meski kawasan pemulung tp ttp rapii bgtz. tdk mengganggu area sekitar. smg bogor bisa berubah... aamiin

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Bapak/Ibu ,Saudara/i dan adik-adik.Untuk melihat komentar lainnya, klik "Muat Yang Lain".