Dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan program komite tahun 2009-2010, dan untuk persiapan lebih dini program komite tahun berikutnya, maka diadakan rapat pengurus untuk evaluasi program komite pada Sabtu, 24 April 2004 di ruang kelas 1A. Rapat dipimpin langsung oleh ketua komite,Hery Purnomo dan dihadiri oleh pengurus komite M.Yusuf (sekretaris),Ida Suri setyawati (Wakil Bendahara1), Suherlan (waka bid Kurikulum), Nurmaini Akbar(Waka bid Kesiswaan),Leni madina, Heri Firdaus, Abdul latif dan berlangsung dari jam 11.10-14.00.
Evaluasi dilakukan dari aspek pelaksanaan peran komite
Program Mediasi(Mediator)
Komite belum optimal menjalankan fungsi mediasinya di tengah tingginya harapan yang diembankan publik, terutama terkait aspirasi orang tua terhadap beberapa bagian proses pelayanan pendidikan di Polpat dan dinamika organisasi sekolah. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kewenangan komite, keterbatasan waktu kepengurusan sehingga kurang tanggap dengan isyu dan dinamika yang bekembang ,serta belum samanya pemahaman antara komite dengan sekolah dalam memandang kedudukan masing masing pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan di SDN Polisi 4 Bogor.
Rekomendasi:
Pertemuan berkala dengan sekolah dan memperkuat peran orang tua perwakilan kelas,mendorong harmonisasi kelembagaan.
Program Pemberi Pertimbangan(Advissory):
Berlakunya kebijakan sekolah gratis telah berkonsekuensi beralihnya otonomi pengelolaan sumbangan sukarela orang tua dari sekolah kepada komite .Hal ini memberikan keleluasaan bagi komite dalam memberikan pertimbangan ,penyusunan dan pelaksanaan program dukungan komite kepada sekolah sebagaimana yang terangkum dalam RAPBK (Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Komite) yang lebih produktif dan akuntabel .Namun perumusan dan realisasi RAPBK kurang berhasil merangkul kepedulian mayoritas orang tua dan keterlibatan internal sekolah.Sehingga terkesan realisasi program hingga teknis detil yang seharusnya menjadi perhatian dan tanggungjawab manajemen sekolah menjadi tanggung jawab komite juga
Rekomendasi:
merevisi kembali mekanisme pengelolaan keuangan komite yang bisa mengakomodir aspirasi & potensi, perimbangan tanggung jawab dan kewenangan yang ada dalam RAPBK,dan format koordinasi program komite dengan sekolah yang lebih partisipatif dan menjadi tanggung jawab bersama.
Program kontrol(Controlling):
Manajemen BOS sekolah telah mengakomodir peran komite dalam memberikan persetujuan administratif perencanaan dan laporan realisasi dana BOS sebagai sumber utama pembiayaan operasional pendidikan yang terangkum dalam RAKS (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah) BOS .Namun sosialisasi dan pengelolaan dana BOS belum konsisten seperti yang diamanatkan dalam Buku Panduan BOS.Sehingga besaran dana BOS yang ditengarai tidak mencukupi kebutuhan pembiayaan program kompetensi di sekolah selevel SDN Polisi 4 Bogor tidak dipahami secara utuh oleh publik dan kurang berhasil menghimpun potensi sumbangan (terutama) dari orang tua yang mampu secara ekonomi.Fakta tata kelola dana BOS seperti ini juga menjadi salah satu faktor pemicu disharmonisasi di antara kalangan manajemen sekolah
Sementara dalam proses penyelenggaraan dan persoalan kependidikan ,peran komite baru sebatas hal hal yang normatif.
Rekomendasi:
mendorong keterbukaan, sosialisasi BOS dan sekolah gratis serta program komite yang lebih intens, sabar berproses
Program dukungan (supporting):
A.Sarana
Evaluasi dilakukan dari aspek pelaksanaan peran komite
Program Mediasi(Mediator)
Komite belum optimal menjalankan fungsi mediasinya di tengah tingginya harapan yang diembankan publik, terutama terkait aspirasi orang tua terhadap beberapa bagian proses pelayanan pendidikan di Polpat dan dinamika organisasi sekolah. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kewenangan komite, keterbatasan waktu kepengurusan sehingga kurang tanggap dengan isyu dan dinamika yang bekembang ,serta belum samanya pemahaman antara komite dengan sekolah dalam memandang kedudukan masing masing pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan di SDN Polisi 4 Bogor.
Rekomendasi:
Pertemuan berkala dengan sekolah dan memperkuat peran orang tua perwakilan kelas,mendorong harmonisasi kelembagaan.
Program Pemberi Pertimbangan(Advissory):
Berlakunya kebijakan sekolah gratis telah berkonsekuensi beralihnya otonomi pengelolaan sumbangan sukarela orang tua dari sekolah kepada komite .Hal ini memberikan keleluasaan bagi komite dalam memberikan pertimbangan ,penyusunan dan pelaksanaan program dukungan komite kepada sekolah sebagaimana yang terangkum dalam RAPBK (Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Komite) yang lebih produktif dan akuntabel .Namun perumusan dan realisasi RAPBK kurang berhasil merangkul kepedulian mayoritas orang tua dan keterlibatan internal sekolah.Sehingga terkesan realisasi program hingga teknis detil yang seharusnya menjadi perhatian dan tanggungjawab manajemen sekolah menjadi tanggung jawab komite juga
Rekomendasi:
merevisi kembali mekanisme pengelolaan keuangan komite yang bisa mengakomodir aspirasi & potensi, perimbangan tanggung jawab dan kewenangan yang ada dalam RAPBK,dan format koordinasi program komite dengan sekolah yang lebih partisipatif dan menjadi tanggung jawab bersama.
Program kontrol(Controlling):
Manajemen BOS sekolah telah mengakomodir peran komite dalam memberikan persetujuan administratif perencanaan dan laporan realisasi dana BOS sebagai sumber utama pembiayaan operasional pendidikan yang terangkum dalam RAKS (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah) BOS .Namun sosialisasi dan pengelolaan dana BOS belum konsisten seperti yang diamanatkan dalam Buku Panduan BOS.Sehingga besaran dana BOS yang ditengarai tidak mencukupi kebutuhan pembiayaan program kompetensi di sekolah selevel SDN Polisi 4 Bogor tidak dipahami secara utuh oleh publik dan kurang berhasil menghimpun potensi sumbangan (terutama) dari orang tua yang mampu secara ekonomi.Fakta tata kelola dana BOS seperti ini juga menjadi salah satu faktor pemicu disharmonisasi di antara kalangan manajemen sekolah
Sementara dalam proses penyelenggaraan dan persoalan kependidikan ,peran komite baru sebatas hal hal yang normatif.
Rekomendasi:
mendorong keterbukaan, sosialisasi BOS dan sekolah gratis serta program komite yang lebih intens, sabar berproses
Program dukungan (supporting):
A.Sarana
- Pengadaan Sarana Lab komputer yang lebih presentatif
- Pengadaan sarana Lab Bahasa
- Pengadaan Sarana Ruang Audovisual/Multimedia
- Penataan dekorasi,mebeller, partisi ruang Lab IPA
- Pemasangan Jaringan internet antar ruang Lab Komputer, Lab Bahasa , Audiovisual , TU, Ruang perpustakaan, dan ruang guru
- Pengadaan buku referensi guru dan CD pembelajaran
- Rehab ringan beberapa sarana fisik bangunan, kenyamanan kelas dan utilitas
- Penambahan bahan habis pakai sanitasi dan kebersihan
B.Kesiswaan
- Subsidi layanan dasar kesiswaan
- Subsidi persiapan,pembinaan dan keikutsertaan lomba akademik,seni dan olah raga
- Kegiatan motivasi kelas 6 persiapan UASBN
- Subsidi bimbingan intensif kelas C1-2,D1-2 materi UASBN kelas 6
- Susidi kegiatan hari besar nasional dan keagamaan
- Subsidi jaminan mutu evaluasi beberapa ulangan harian dan ulangan harian bersama
- Subsidi pelaksanaan UASBN utama
D.Ketenagaan
- Transportasi bulanan guru sebagai kompensasi atas ketiadaan dana kesejahteraan seiring perubuhan status SDN polisi 4 Bogor dari SDN Mandiri kategori A ke SDN gratis
- Subsidi transportasi dan akomodasi pelatihan guru di dalam dan luar kota
- Dana sosial guru sakit dan musibah
Sarana dan prasarana pendidikan telah dipakai murid untuk pembelajaran , tapi manajemen sekolah belum melakukan inovasi pelayanan pengajaran berikut pemberdayaan dan pengembangan sumberdaya pendukung lainnya secara sistematis
Pelayanan ekskul & bina siswa belum terlaksana karena :keterbatasan anggaran komite , prosentase penyumbang masih rendah dibanding tuntutan dan potensi orang tua yang mampu, belum jelasnya format penyelenggaraan yang disepakati oleh manajemen sekolah selaku pelaksana, pilihan dilematis antara melayani donatur SSPMP saja atau melayani semua siswa,belum sepahamnya komite dengan sekolah merumuskan pembiayaan & etos pelayanan yang adaptif dengan kemampuan anggaran menjelang optimalnya sumbangan yang masuk
Rekomendasi:
- Menghimpun dukungan bersama komite dan orang tua kepada sekolah untuk mengoptimalkan segala sumberdaya demi inovasi dan pelayanan pendidikan kepada pesert didik yang lebih baik
- Menjadikan kepentingan anak anak dan murid sebagai pertimbangan utama dalam mengkritisi aspek pendanaan sekolah gratis dan berbagai dinamika kelembagaan sekolah di tengah kompetisi mutu layanan pendidikan antar lembaga sekolah.
- Perumusan program 2010-2011 yang mengakomodir aspirasi yang ada & mampu mengelaborasi kekayaan potensi dan nilai nilai positif di SDN Polisi 4 Bogor
- Memperteguh kemauan bersama mentransformasi etos dan kultur pelayanan pendidikan di bawah kepemimpinan yang visioner
Para stake holder di luar komite lah yang lebih berhak menilai apakah program komite sebagaimana yang terpapar di atas cukup berhasil atau gagal. Jika dipandang berhasil , maka keberhasilan itu adalah keberhasilan semua pihak. Jika dinilai gagal, maka kegagalan itu adalah kegagalan komite semata, karenaya komite mohon maaf sebesar besarnya.
Terlepas apakah evaluasi ini sudah komprehensif atau belum, maka evaluasi ini akan dijadikan kajian untuk perbaikan dalam perencanaan dan pelakasanaan program komite tahun ajaran 2010-2011 yang tinggal 3 bulan lagi.
Terlepas apakah evaluasi ini sudah komprehensif atau belum, maka evaluasi ini akan dijadikan kajian untuk perbaikan dalam perencanaan dan pelakasanaan program komite tahun ajaran 2010-2011 yang tinggal 3 bulan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentar Bapak/Ibu ,Saudara/i dan adik-adik.Untuk melihat komentar lainnya, klik "Muat Yang Lain".